Foto dokumentasi TPS Santri Bumi Telon LPBI NU Trangkil 2025
nutrangkil.com – Inovasi dalam pengelolaan sampah terus berkembang, termasuk di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Santri Bumi Telon yang dikelola oleh LPBI NU dan Banser Satkoryon Trangkil. Baru-baru ini, mereka berhasil mengolah abu hasil pembakaran sampah menjadi bahan baku pembuatan paving, sebuah langkah nyata dalam pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.
Dengan pendekatan ini, abu yang sebelumnya hanya menjadi residu tak terpakai kini memiliki nilai guna. Proses pembuatan paving ini melibatkan pencampuran abu dengan bahan lain seperti semen dan pasir, menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ketua LPBI NU, Hanafi, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta memberikan solusi kreatif dalam pengelolaan sampah. Sementara itu, Banser Satkoryon Trangkil turut berperan aktif dalam pengumpulan dan pemrosesan abu agar siap digunakan sebagai bahan paving.
Lebih jauh, inspirasi dalam pengelolaan sampah ini semakin diperkuat melalui kunjungan studi banding yang pernah dilakukan oleh pengurus MWC NU dan LPBI NU Trangkil ke TPS Al Anwar 2 Sarang Rembang. Kunjungan tersebut memberikan wawasan baru tentang inovasi dalam pemanfaatan limbah, termasuk teknik dan strategi yang dapat diterapkan di TPS Santri Bumi Telon. Pertukaran pengalaman ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah serta mengoptimalkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Menurut Syamsul Huda, pengelola TPS, campuran paving saat ini terdiri dari semen sebanyak 1/4 timbo, pasir 1 timbo, dan abu 1 timbo. Namun, dalam upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi, pihak TPS Santri Bumi Telon tengah mencoba komposisi baru dengan meningkatkan jumlah abu menjadi 2 timbo dan pasir 1 timbo. Eksperimen ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kadar abu dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam aspek kekuatan dan daya tahan paving.
Dengan adanya inovasi ini dan dukungan dari pengalaman studi banding, TPS Santri Bumi Telon menjadi contoh bagaimana pengelolaan sampah yang cerdas dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Ke depan, diharapkan program ini dapat diperluas dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.